Bab Pengetahuan tentang Iman, Islam, Takdir, dan Tanda-tanda Kiamat

كِتَابُ الْإِيمَانِ.
Kitab (Buku) Keimanan.
1 - ‌‌[باب مَعْرِفَةِ الإِيمَانِ وَالإِسْلَامِ وَالْقَدَرِ وَعَلَامَةِ السَّاعَةِ](1).
1 - [Bab Pengetahuan tentang Iman, Islam, Takdir, dan Tanda-tanda Kiamat].
قَالَ أَبُو الْحُسَيْنِ مُسْلِمُ بْنُ الْحَجَّاجِ الْقُشَيْرِيُّ رحمه الله بِعَوْنِ اللهِ نَبْتَدِئُ، وَإِيَّاهُ نَسْتَكْفِي، وَمَا تَوْفِيقُنَا إِلَّا بِاللهِ جل جلاله.
Abu Al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi *rahimahullah* berkata: Dengan pertolongan Allah kami memulai, hanya kepada-Nya kami memohon kecukupan, dan tidak ada taufik bagi kami kecuali dengan (pertolongan) Allah *Jalla Jalaluh*.
(1) وجد في بعض النسخ بعد كتاب الإيمان هذه الزيادة (باب معرفة الإيمان والإسلام والقدر وعلامة الساعة).
(1) Ditemukan dalam sebagian naskah setelah Kitab Al-Iman tambahan ini: (Bab Pengetahuan tentang Iman, Islam, Takdir, dan Tanda-tanda Kiamat).
صحيح مسلم - ط التركية - جـ ١(ص: ٢٨)
*Sahih Muslim - Cetakan Turki - Jilid 1 (Hal: 28)*
1 - (8) حَدَّثَنِي أَبُو خَيْثَمَةَ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ ، حَدَّثَنَا وَكِيعٌ ، عَنْ كَهْمَسٍ ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُرَيْدَةَ ، عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ ،
1 - (8) Telah menceritakan kepadaku Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb, telah menceritakan kepada kami Waki', dari Kahmas, dari Abdullah bin Buraidah, dari Yahya bin Ya'mar.
(ح) وَحَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ ، وَهَذَا حَدِيثُهُ، حَدَّثَنَا أَبِي ، حَدَّثَنَا كَهْمَسٌ ، عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ ، عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ قَالَ:
(Dan diriwayatkan dari jalur lain) Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al-Anbari - dan ini adalah lafal hadisnya -, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Kahmas, dari Ibnu Buraidah, dari Yahya bin Ya'mar, ia berkata:
« كَانَ أَوَّلَ مَنْ قَالَ فِي الْقَدَرِ بِالْبَصْرَةِ مَعْبَدٌ الْجُهَنِيُّ،
"Orang yang pertama kali berbicara tentang takdir (mengingkarinya) di Basrah adalah Ma'bad Al-Juhani.
فَانْطَلَقْتُ أَنَا وَحُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحِمْيَرِيُّ حَاجَّيْنِ أَوْ مُعْتَمِرَيْنِ،
Maka aku dan Humaid bin Abdurrahman Al-Himyari berangkat untuk menunaikan haji atau umrah.
فَقُلْنَا: لَوْ لَقِينَا أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم، فَسَأَلْنَاهُ عَمَّا يَقُولُ هَؤُلَاءِ فِي الْقَدَرِ،
Lalu kami berkata: 'Seandainya kita bertemu dengan salah seorang sahabat Rasulullah *shallallahu 'alaihi wa sallam*, kita akan bertanya kepadanya tentang apa yang dikatakan oleh mereka mengenai takdir.'
فَوُفِّقَ لَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ دَاخِلًا الْمَسْجِدَ،
Maka kami diberi taufik (kemudahan) bertemu Abdullah bin Umar bin Al-Khattab yang sedang masuk ke dalam masjid.
فَاكْتَنَفْتُهُ أَنَا وَصَاحِبِي، أَحَدُنَا عَنْ يَمِينِهِ، وَالْآخَرُ عَنْ شِمَالِهِ،
Lalu aku dan sahabatku mengapitnya, salah seorang dari kami di sebelah kanannya dan yang lain di sebelah kirinya.
فَظَنَنْتُ أَنَّ صَاحِبِي سَيَكِلُ الْكَلَامَ إِلَيَّ، فَقُلْتُ: أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ،
Aku menduga sahabatku akan menyerahkan pembicaraan kepadaku, maka aku berkata: 'Wahai Abu Abdurrahman (panggilan Ibnu Umar),
إِنَّهُ قَدْ ظَهَرَ قِبَلَنَا نَاسٌ يَقْرَؤُونَ الْقُرْآنَ، وَيَتَقَفَّرُونَ الْعِلْمَ، وَذَكَرَ مِنْ شَأْنِهِمْ،
sesungguhnya telah muncul di sisi kami orang-orang yang membaca Al-Qur'an dan menuntut (mendalami) ilmu,' - serta ia menyebutkan perihal mereka -,
وَأَنَّهُمْ يَزْعُمُونَ أَنْ لَا قَدَرَ، وَأَنَّ الْأَمْرَ أُنُفٌ،
'dan bahwa mereka mengklaim tidak ada takdir, dan bahwa segala urusan itu (terjadi) begitu saja (tanpa didahului ketetapan Allah).'
قَالَ: فَإِذَا لَقِيتَ أُولَئِكَ فَأَخْبِرْهُمْ أَنِّي بَرِيءٌ مِنْهُمْ، وَأَنَّهُمْ بُرَآءُ مِنِّي،
Ia (Ibnu Umar) berkata: 'Jika engkau bertemu mereka, kabarkanlah kepada mereka bahwa aku berlepas diri dari mereka, dan mereka pun berlepas diri dariku.
وَالَّذِي يَحْلِفُ بِهِ عَبْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ لَوْ أَنَّ لِأَحَدِهِمْ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا فَأَنْفَقَهُ، مَا قَبِلَ اللهُ مِنْهُ حَتَّى يُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ
Demi Dzat yang Abdullah bin Umar bersumpah dengan-Nya, seandainya salah seorang dari mereka memiliki emas sebesar gunung Uhud lalu ia menginfakkannya, Allah tidak akan menerima darinya hingga ia beriman kepada takdir.'
ثُمَّ قَالَ: حَدَّثَنِي أَبِي عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ قَالَ:
Kemudian ia berkata: Telah menceritakan kepadaku ayahku, Umar bin Al-Khattab, ia berkata:
بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ، شَدِيدُ سَوَادِ الشَّعَرِ،
'Ketika kami sedang duduk di sisi Rasulullah *shallallahu 'alaihi wa sallam* pada suatu hari, tiba-tiba muncul di hadapan kami seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih dan berambut sangat hitam.
لَا يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلَا يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم،
Tidak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tidak ada seorang pun dari kami yang mengenalnya, hingga ia duduk di dekat Nabi *shallallahu 'alaihi wa sallam*.
فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ، وَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ، أَخْبِرْنِي عَنِ الْإِسْلَامِ،
Lalu ia menyandarkan kedua lututnya ke lutut Nabi, dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua paha Nabi, seraya berkata: "Wahai Muhammad, kabarkanlah kepadaku tentang Islam."
فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: الْإِسْلَامُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ،
Rasulullah *shallallahu 'alaihi wa sallam* bersabda: "Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah,
وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ، وَتَصُومَ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلًا،
menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan menunaikan haji ke Baitullah jika engkau mampu menempuh jalan ke sana."
قَالَ: صَدَقْتَ، قَالَ: فَعَجِبْنَا لَهُ، يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ،
Orang itu berkata: "Engkau benar." Umar berkata: "Maka kami pun heran kepadanya, ia yang bertanya kepada beliau namun ia pula yang membenarkannya."
قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ الْإِيمَانِ، قَالَ: أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلَائِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ، وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ الْآخِرِ،
Orang itu berkata: "Maka kabarkanlah kepadaku tentang Iman." Beliau menjawab: "Hendaklah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir,
وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ، خَيْرِهِ وَشَرِّهِ، قَالَ: صَدَقْتَ،
serta engkau beriman kepada takdir, yang baik maupun yang buruk." Orang itu berkata: "Engkau benar."
قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ الْإِحْسَانِ، قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ،
Orang itu berkata: "Maka kabarkanlah kepadaku tentang Ihsan." Beliau menjawab: "Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu."
قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ: مَا الْمَسْؤُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ،
Orang itu berkata: "Maka kabarkanlah kepadaku tentang hari Kiamat." Beliau menjawab: "Orang yang ditanya tentangnya tidak lebih tahu daripada orang yang bertanya."
قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَتِهَا، قَالَ: أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا،
Orang itu berkata: "Maka kabarkanlah kepadaku tentang tanda-tandanya." Beliau menjawab: "Jika seorang budak wanita melahirkan tuannya,
وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ،
dan jika engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, tidak berpakaian, miskin, dan penggembala kambing berlomba-lomba meninggikan bangunan."
قَالَ: ثُمَّ انْطَلَقَ، فَلَبِثْتُ مَلِيًّا ثُمَّ قَالَ لِي: يَا عُمَرُ، أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلُ؟
(Umar) berkata: Kemudian orang itu pergi, dan aku terdiam beberapa saat. Lalu beliau bersabda kepadaku: "Wahai Umar, tahukah engkau siapa orang yang bertanya itu?"
قُلْتُ: اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: فَإِنَّهُ جِبْرِيلُ، أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ .»
Aku menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Beliau bersabda: "Sesungguhnya dia adalah Jibril, dia datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian."
صحيح مسلم - ط التركية - جـ ١(ص: ٢٩)
*Sahih Muslim - Cetakan Turki - Jilid 1 (Hal: 29)*
2 - (8) حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ الْغُبَرِيُّ، وَأَبُو كَامِلٍ الْجَحْدَرِيُّ، وَأَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ قَالُوا: حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ ، عَنْ مَطَرٍ الْوَرَّاقِ ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُرَيْدَةَ ، عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ قَالَ:
2 - (8) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ubaid Al-Ghubari, Abu Kamil Al-Jahdari, dan Ahmad bin Abdah, mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid, dari Matar Al-Warraq, dari Abdullah bin Buraidah, dari Yahya bin Ya'mar, ia berkata:
« لَمَّا تَكَلَّمَ مَعْبَدٌ بِمَا تَكَلَّمَ بِهِ فِي شَأْنِ الْقَدَرِ أَنْكَرْنَا ذَلِكَ، قَالَ: فَحَجَجْتُ أَنَا وَحُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحِمْيَرِيُّ حَِجَّةً،»
"Ketika Ma'bad berbicara tentang apa yang ia bicarakan mengenai takdir, kami mengingkari hal itu." Ia berkata: "Lalu aku dan Humaid bin Abdurrahman Al-Himyari menunaikan ibadah haji..."
وَسَاقُوا الْحَدِيثَ بِمَعْنَى حَدِيثِ كَهْمَسٍ وَإِسْنَادِهِ، وَفِيهِ بَعْضُ زِيَادَةٍ وَنُقْصَانُ أَحْرُفٍ
Dan mereka menuturkan hadis tersebut semakna dengan hadis riwayat Kahmas dan sanadnya, di dalamnya terdapat sedikit tambahan dan pengurangan huruf (kata).
صحيح مسلم - ط التركية - جـ ١(ص: ٣٠)
*Sahih Muslim - Cetakan Turki - Jilid 1 (Hal: 30)*
3 - (8) وَحَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْقَطَّانُ ، حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ غِيَاثٍ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ بُرَيْدَةَ ، عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ، وَحُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَا:
3 - (8) Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al-Qaththan, telah menceritakan kepada kami Utsman bin Ghiyats, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Buraidah, dari Yahya bin Ya'mar dan Humaid bin Abdurrahman, keduanya berkata:
« لَقِينَا عَبْدَ اللهِ بْنَ عُمَرَ ، فَذَكَرْنَا الْقَدَرَ وَمَا يَقُولُونَ فِيهِ»،
"Kami bertemu dengan Abdullah bin Umar, lalu kami menyebutkan tentang takdir dan apa yang mereka katakan mengenainya."
فَاقْتَصَّ الْحَدِيثَ كَنَحْوِ حَدِيثِهِمْ عَنْ عُمَرَ رضي الله عنه، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، وَفِيهِ شَيْءٌ مِنْ زِيَادَةٍ، وَقَدْ نَقَصَ مِنْهُ شَيْئًا
Lalu ia mengisahkan hadis tersebut seperti hadis mereka dari Umar *radhiyallahu 'anhu*, dari Nabi *shallallahu 'alaihi wa sallam*, di dalamnya terdapat sedikit tambahan dan pengurangan.
4 - (8) وَحَدَّثَنِي حَجَّاجُ بْنُ الشَّاعِرِ ، حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ ، حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ ، عَنْ عُمَرَ ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم بِنَحْوِ حَدِيثِهِمْ‌‌ .
4 - (8) Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Asy-Sya'ir, telah menceritakan kepada kami Yunus bin Muhammad, telah menceritakan kepada kami Al-Mu'tamir, dari ayahnya, dari Yahya bin Ya'mar, dari Ibnu Umar, dari Umar, dari Nabi *shallallahu 'alaihi wa sallam* yang semisal dengan hadis mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bab: Apa itu Islam dan Penjelasan Sifat-sifatnya.

Penjelasan Iman, Islam, dan Ihsan #1