Penjelasan Iman, Islam, dan Ihsan #3
قال الْخَطَّابِيُّ وَقَدْ يَحْسَبُ كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ أَنَّ معنى القضاء شرح النووي على مسلم - جـ ١(ص: ١٥٥) وَالْقَدَرِ إِجْبَارُ اللَّهِ سبحانه وتعالى الْعَبْدَ وَقَهْرُهُ عَلَى مَا قَدَّرَهُ وَقَضَاهُ Al-Khaththabi berkata: Banyak orang mengira bahwa makna qadha dan qadar adalah Allah *Subhanahu wa Ta'ala* memaksa hamba dan memaksa (secara zalim) hamba atas apa yang Dia tetapkan dan putuskan. وَلَيْسَ الْأَمْرُ كَمَا يَتَوَهَّمُونَهُ Padahal kenyataannya tidak sebagaimana yang mereka sangka. وَإِنَّمَا مَعْنَاهُ الْإِخْبَارُ عَنْ تَقَدُّمِ عِلْمِ اللَّهِ سبحانه وتعالى بِمَا يَكُونُ مِنَ اكْتِسَابِ الْعَبْدِ Sesungguhnya maknanya hanyalah pemberitaan tentang telah terdahulunya ilmu Allah *Subhanahu wa Ta'ala* terhadap apa yang akan terjadi dari perolehan (perbuatan) hamba. وَصُدُورِهَا عَنْ تَقْدِيرٍ مِنْهُ وَخَلَقَ لَهَا خَيْرَهَا وَشَرَّهَا Dan bahwa perbuatan-perbuatan itu muncul berdasarkan ketetapan dari-Nya. Serta Dia menciptakan bagi perbuatan...